picture by hendra boeniardi
Satre, pioner Eksistensialism yang pandangannya banyak mewarnai aliran
filsafat abad ini, juga terhadap psikologi dan politik , pernah
menulis bahwa manusia adalah mahluk yang menipu dirinya , tanpa orang
lain mengetahuinya. Ada sebuah alat diagnostik sistim kepribadian yang
mencoba mendeskripsikan bagaimana seseorang itu sebagai "the public
self ( mask, topeng)", "the private self (core)", dan sebagai "the
perceived self ( Self Image atau Identity)". Yang dievaluasi ,selain
karakteristik umum, nilai kekuatan dan kelemahannya, juga bagaimana
reaksi emosionalnya. Diagnostik ini biasa digaunakan untuk kepentingan
pembentukan team work dalam pekerjaan , team building, seleksi atau
rekrutmen dan juga appraisal untuk promosi. Sebenarnya berdasarkan
bagaimana cara sesorang berkomunikasi dan berelasi. Topeng adalah
bagaimana seseorang ingin dipersepsi oleh orang lain ( citra tentang
dirinya ),sedangkan Core lebih menunjukkan bagaimana seseorang dalam
situasi stress, berikutnya Identity lebih kearah The True Self, siapa
dia aslinya ! Kalau tidak hati - hati , kita bisa terkecoh atau
tertipu. Identifikasi seseorang adalah dengan tujuan agar tidak salah
pilih orang. The right man for the right place. Agar tidak terjadi
keadaan psikopatik seperti dalam masyarakat kita. Karena salah pilih
para pemimpin. Yang sebenarnya kita alami adalah juga neurotics
situation selama ini sejak 60 tahun lebih merdeka. Bebas dari bangsa
asing namun tidak lepas dari penjajahan bangsa sendiri yang seperti
menurut Obama dalam kesan dan komentarnya tentang pemimpin Indonesia,
bahwa para penguasa hanya bekerja untuk diri dan golongannya sendiri,
bukan bekerja untuk rakyat. Yang dibutuhkan bukanlah investasi asing,
pinjaman utang untuk dana - dana pembangunan, dsb. Namun therapist -
therapist untuk memperbaiki orang - orang yang sakit dan mempunyai
kekuasaan. Terakhir ini dalam media masa kita melihat begitu banyak
seperti psichopathic ekspresi dari para koruptor yang seolah tanpa
dosa dengan tanpa rasa salah dan tanpa nurani, tiada empathy terhadap
penderitaan orang banyak dengan kelakuannya yang merugikan dan
menyengsarakan banyak orang. Tiada bedanya dengan psikopath asli seperti
Ryan, yang memang hatinuraninya tak pernah terbentuk. Latihan Rohani
Ignatius juga mengajar bahwa diri kita kalau melihat cermin akan
mendapatkan 3 rupa; yaitu diri kita sendiri, yang buruk dan yang baik.
Dan yang baik ini adalah adanya Roh, kehadiran Roh Kudus. Kehadiran Roh
yang menunutun apa yang menjadi kehendakNya. Semoga kita semua dapat
menjadi The True Self , yang seperti bait Roh Kudus sebagaimana ajaran
Ignatius. Selamat menjalani hidup sehari - hari.
HENDRA TANOEMIHARDJA"S area of contemplation
To write down everything just owned by human to aware our existence, transcendent our thought and therefore to differentiate us with another creatures, included creatures as angels and demons. And our Father made us inferior only to Himself.
AREA OF CONTEMPLATION WITH AWARENESS THAT GOD ALWAYS LOVE AND NEVER ABANDON US.
Lorem ipsum dolor sit dicatum animum explorant plena dilectione Dei notitia , et non derelinquas nos semper.
Friday, August 8, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MAP I HAD BEEN THERE
- View my profile
- Create your own travel map or travel blog
- Travel Info at TripAdvisor
No comments:
Post a Comment