Pages

Friday, October 15, 2010

KEAJAIBAN KASIH

 
To feel at ease after comforted and solaced by her grand daughter , now my beloved wife at home of Father, our Lord
Posted by Picasa


the beauty of the world
for the beauty of eyes
for the beauty of ears
and beauty of the senses
the beauty of joy
the beauty of love

the agony of pain
the agony of suffering
the agony of pleasure

for the beauty of life
shall be through
the beauty of death?

the agony of pain
feeling to lose and sorrow
starvation of hope and faith
is a journey without end

Mungkin aku terlalu mengeksploitasi kesedihan sehingga setiap hari aku pasti mengenangmu dan aku menangis. Engkau tahu bahwa aku yang kau beri label tidak mempunyai perasaan, karena menurutmu sering tidak memperdulikan perasaan orang. Ternyata lemah. Aku yang merasa kuat dan engkau tahu bahwa aku tidak pernah menangis ( seingatku aku menangis waktu ibuku meninggal pada tahun 1987 ), ternyata mempunyai perasaan. Ternyata sekarang aku masih menangisimu setiap hari. Aku tidak ingin mengexplore kesedihan dengan kepergianmu, namun sekarang aku masih mencari nilai-nilai keajaiban dari kasih, dari iman dan dari harapan. Semoga aku dapat mengatasinya, meski aku sadar memerlukan banyak waktu, mungkin berhasil mungkin tidak namun aku akan berpasrah atas penyelenggaraan dan penyertaan Tuhan. Doakanlah juga, engkau dulu menyatakan selalu berdoa tiap hari untukku dan juga untuk anak-anak. Aku tidak menanyakan apakah engkau juga berdoa untuk dirimu sendiri, namun aku percaya Tuhan yang baik, mengetahui kebutuhan kita tanpa kita minta. Bersyukurlah selalu dan persembahkanlah dirimu untukNya, itu yang Ia minta.
Hampir 2 bulan sudah sejak kepergianmu, banyak teman dan juga anak-anak sangat mengkhawatirkan tentang diriku, mereka semua sangat baik. Syukurlah aku tetap sehat secara physik, meskipun setiap hari aku baru tidur menjelang pagi dan hanya tidur antara dua sampai empat jam saja. Mental juga rasanya aku tahan banting karena biasa menderita sejak usia muda. Kesulitan ekonomi zaman orde lama atau zaman Soekarno, masuk asrama yatim piatu hanya karena ingin bersekolah di kota Bandung dan waktu itu yang ada hanya asrama yatim piatu di kota tsb. Kemudian pindah ke asrama bruderan yang mewah di Jakarta yang dikelola bruder-bruder konggregasi Aloysius. Sekolahku tidak keruan, SD, SMP, dan SMA ku semuanya di dua sekolah. Sejak SMP aku merasa dewasa dan melakukan semua keputusan sendiri , daftas SMA dan masuk universitas dalam memilih jurusan, tanpa konsultasi dengan orang tua dan saudara. Aku memang keras kepala dan kadang maunya sendiri. Daftar 2 universitas utama di jakarta, keduanya diterima. Pilihanku sesuai jurusan yang kuminati ada di universitas yang bergengsi untuk jurusannya.Namun hanya karena harus membayar uang masuk yang sebenarnya jumlah tidak seberapa saat itu harus kutinggalkan dan masuk universitas negeri yang gratis. Kemudian pengalaman-pengalaman traumatis , seperti ditinggal kakak yang diatasku langsung pada usianya yang 26 tahun, empat tahun diatas usiaku oleh karena suatu kecelakaan di suatu pabrik yang sebenarnya tidak perlu terjadi hanya karena investor zaman permulaan orde baru yang ngirit menggunakan mesin dan blower dari Jerman Timur yang murah dan yang minim kwalitas dan mencelakakan banyak anak muda saat itu. Tujuh orangt anak muda, seorang insinyur muda dan 6 orang mekanik hancur terbakar tubuh mereka menjadi arang karena blower yang meledak di hari Sabtu tengah malam. Kejadian yang amat tragis terutama buat diriku saat itu. Lain sekali dengan perusahaan yang kupimpin, dimana investor/owner hanya menggunakan mesin-mesin berkwalitas prima dari Jerman Barat . Tuhan telah menentukan jalan hidupnya. Juga ditinggal ayahku pada usia yang relatip muda. Engkau tahu semuanya itu. Namun aku selalu besyukur akan apa yang Tuhan berikan. Datang ke Jakarta hanya dengan travelling bag berisi beberapa pasang pakaian saja pada usia 18 tahun. Daftar sekolah dan cari kost semuanya kulakukan sendiri, bertemu denganmu pertama kali kuingat pada pesta natal tahun pertama kuliahku. Mungkin yang sakit sekarang ini adalah rohani dan jiwaku, aku merasa imanku tidak ada arti, jangankan iman yang sebiji sesawi, masih jauh dari itu. Seolah aku masih belum rela engkau dipanggil Bapa, yang sebenarnya pasti Tuhan telah melakukan yang terbaik buat kamu. Melepaskan penderitaan dan sakitmu pada tubuh yang fana, dan telah memberimu damai dan kebahagiaan dalam keabadian. Bukankah dia men janjikan "Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal ( Yohn 14 ). Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu".
Aku menulis lagi karena terharu sekali mendapat surat dari tante Yani di Redmond, yang jauhnya belasan ribu mile, lebih dari separuh dunia. Tante yang berumur 92 tahun dengan memori dan kekuatan physik dan mental yang prima. Pasti engkau mengingatnya karena ia adalah ibu dari sahabat keluarga. Kita menemuinya pada bulan Juli yang lalu di rumah sakit karena ia menderita sesak napas sepertimu dan perlu bantuan oxygen. Tiga bulan sebelum kepergianmu.
Isi tulisannya aku kutip lengkap sbb:

Nip Hendra,
Ini tante kirim permen coklat, makan kalu Hendra kesepian,
ini hanya tanda kasih dari tante. Ada kata hiburan buat Hendra hanya sederet saja
"Tante tidak bisa mengambil kesedihanmu,
karena itu tante hanya bisa menemanimu
dalam kesedihanmu, kuatkan imanmu".
Tante selalu dukung doa-doa untuk Hendra sekeluarga. Tulisan tante jelek sekali, maaf ya, moga-moga Hendra bisa baca mengerti. Salam hangat semua dari tante Yani (padahal menurutku tulisannya jauh lebih baik dari kebanyakan anak muda sekarang, dan isinya begitu firm dan tulus menghibur, very touching and comprehend). Aku benar benar merasa
terhibur namun sekaligus juga bersedih karena mengingatmu. Ada banyak rasa sympathy yang diberikan banyak orang kepadamu, tanda kasih dan persahabatan, ada 351 yang mencatatkan namanya di buku tamu. Kebanyakan adalah yang memang mengenalmu. Ada lebih dari 200 orang lebih menghantarmu ke peristirahatanmu yang indah. Ada banyak orang yang hadir pada peringatan 7 dan 40 hari peringatanmu di rumah. Semuanya datang dan bersimpati untukmu yang mempunyai banyak sahabat dari segala lapisan dan juga lapisan umur yang berbeda. Dari yang usia duapuluhan sampai yang sembilan puluhan. Luar biasa, keajaiban kasih dan berelasi. Mungkin engkau juga melihat, betapa seluruh halaman rumah duka saat itu dipenuhi karangan bunga. Selain yang hadir adalah banyak keluarga termasuk dari luar kota : Pati/Bulumanis, Kudus, Surabaya, Kediri, Bandung, Salatiga, Pemalang/Randudongkal, Purwokerto dan juga dari kampungku Pamanukan; semuanya memerlukan datang untuk menghormatimu. Teman - teman mu sejak menghantar anak - masa TK dan SD pergi sekolah , sesama mantan perawat, satu wilayah, satu paroki dan juga para teman mantan prodiakon banyak yang datang dan ikut menghantarmu ke peristirahatanmu yang abadi. Teman-teman termasuk teman-teman anakmu dan dari keluarga yang dari Zoetermeer, California, Arizona, New York, dan Sydney menyampaikan ikut berduka baik melalui telpon dan surat dan ada juga mengirim karangan bunga ; teman-teman anakmu yang juga mengenalmu dari Singapore, dan Perth juga khusus datang untukmu. Waktu pemakamanmu begitu banyak anak-anak hadir, kebanyakan dari keluarga tetapi aku lihat dari beberapa teman anak-anak kita membawa anaknya disertai susternya, sesuatu yang jarang terjadi saat pemakaman.Kau ingat tante Yasim yang tua dan sakitan itu yang dulu sering kaukunjungi, menelpon nyatakan belasungkawa. Ibu Sihombing dan ibu Sutikno yang tua dan jalan juga sudah susah menggunakan tongkat menengokmu di rumah duka. Betapa banyak sahabatmu, dan aku teringat juga akan sepasang anak muda yang mendapat kesulitan dari ketua lingkungannya untuk mendapat surat pengantar perkawinan karena dianggap tidak aktif di lingkungannya, kau ajak menjadi anggota koor. Ketika seorang warga lingkungan yang hendak mengawinkan anaknya mendapat informasi dari sekretariat paroki seolah ada tarif yang sekian nilainya , engkau yang langsung telpon untuk mempertanyakannya. Engkau pernah curhat kepada dokter gigimu pada bulan-bulan terakhirmu bahwa engkau merasa tidak berguna dan bercerita sambil menangis . Tidak , engkau telah berbuat banyak untuik anak-anak dan keluarga, untuk orang lain yang kaukenal dan melakukannya semua dengan tulus. Engkau dulu bersama Roosye dan Hong sering menggunakan waktu sesudah urusan keluarga selesai untuk mengunjungi orang-orang tua dan sakit di wilayah kita, atau kadang mengantar mereka untuk berobat seperti ke pastor Somar, dsb. Di sekolah dulu bila pulang sekolah engkau selalu mengajak orang lain dan menghantarkannya kerumahnya meskipun masuk-masuk seperti ke gang Edi, yang bersangkutan rupanya sekarang telah melupakannya. Kalau ada kesempatan pulang dari gereja engkau selalu berusaha mengajak ibu- ibu tua dan menghantarkannya kerumahnya meski masuk gang. Dalam setiap kepanityaan engkau selalu terlibat dan selalu berurusan dengan seksi repot, konsumsi. Semua umat di wilayah seolah tahu, urusan konsumsi pasti Yoreta. Engkau bukannya tidak berguna, tetapi telah berbuat banyak dengan dan terhadap orang lain dan juga keluarga. Ada banyak hal lainnya yang tak dapat kuceritakan semuanya.
Juga ada hal lain yang sifatnya misconduct atau menyalahi kepatutan dan menjadi rumour terutama ibu - ibu, engkau bereaksi, padahal orang lain banyak yang tidak perduli. Mungkin ukuranmu lain dengan ukuran dari kebanyakan kita dalam menanggapi sesuatu kejadian.
Kau ingat , terakhir engkau banyak lupa juga juga terhadap temanmu yang lama tidak bertemu, juga dokter yang mengobatimu secara prana. Padahal dia adalah kenalanmu sebelum kita menikah dan juga menghadiri perkawinan kita. Anak muda yang kau ajak ikut koor tersebut kemudian minta kita menjadii saksi perkawinannya waktu sakramen. Betapa seringnya kita menjadi saksi perkawinan termasuk dari keluarga. Aku rasa lebih dari tujuh kali kita pernah menjadi saksi sakramen perkawinan. Engkau pernah kutanya dan banyak tidak mengingatnya lagi.
Oh ya, teringat sakramen aku merenung, bahwa Tuhan memberikan rahmat karunia melalui sakramen ini, aku rasakan semuanya dalam penderitaan-penderitaanmu. Penderitaanmu adalah penderitaanku, kepedihanmu adalah kepedihanku. Tuhan benar-benar memberikan pasangan jiwa, seorang soul mate seperti Tuhan memberikan Adam seorang Hawa, seperti Tuhan telah memberikan kita semua malaekat pelindung (bukan mengecilkan mereka yang tidak atau belum menikah karena sesuatu hal). Tidaklah salah kalau ada suatu phrase "swarga nunut naraka katut". Ada banyak bencana kalau karunia sakramen ini tidak kita hayati dan sadari, sebaliknya ada keselamatan disini, tanda suatu sakramen.
Bunga kemboja besar yang berwarna putih mungil telah bermekaran, engkau dulu mempertanyakan mana bunganya, sayang engkau tidak melihatnya. Demikian juga bunga ungu liar yang kautanam masih bermekaran. Bunga santan dan kemuning, nona makan sirih, dan melati , kemboja merah dan water lily, semuanya bermekaran tiap hari. Hanya cabai merah tidak berbuah lagi. Merana seolah tahu tuannya telah pergi. Dalam keabadian engkau pasti tahu, dalam keabadian engkau melihat semuanya, dan engkau pasti tersenyum, sedangkan aku masih melihat semuanya dengan kepedihan yang seolah tak berujung (in search of healing).

SUFFERING

  A day after celebrating 62 years of birthday, Pacific Place on 20th of July 2010, near two months before departed
Posted by Picasa
Mournful that day When from the ashes shall rise Guilty man to be judged Lord, have mercy on us (a lyric from Requiem) Ketika hasil pemeriksaan EMG (electromyography) pada tanggal 3 Agustus 2009 , dari Alm Prof Dr Bob Santoso Wibowo seorang neurolog dan pelopor brain mapping dan EMG , seorang guru besar FKUI menyatakan diagnosa “gangguan motor neuron yang diffuse yang sesuai dengan MND (motor neuron disease)”. Suatu vonis datangnya kematian yang akan kami alami untuk Yoreta. Terjawab sudahlah keluhan yang ia rasakan sejak awal tahun 2007 bahwa lengan kanan atasnya merasa pegal dan lemas. Kami sudah ke neurolog , ahli darah, dan juga x-ray dari dokter spesialis ahli tulang; yang semuanya tidak dapat menemukan penyakit apa yang dialaminya. Pengobatan hanya dengan pemberian analgesic dan vitamin2 neurotonic . MND atau ALS atau Lou Gehric adalah syndrome penyakit syaraf yang ditemukan oleh Charcot pada awal abad ini. Penyakit misterius yang sampai sekarang baik di Eropa maupun di Amerika belum menemukan penyebab dan juga obatnya. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit misterius dan langka ini dari penelitian di Amerika menyerang orang-orang yang kondisi kesehatannya sangat baik, aktif dan produktif. Atas usaha anak2, kami mencoba mencari tahu atau second opinion di General Hospital Singapore(SGH) dan teaching hospital National University Singapore (NUS, adalah universitas rank ketiga di Asia pada tahun 2009, Kompas.com), yang keduanya merupakan rumah sakit dengan riset dan mempunyai reputasi klas dunia. Di SGH kami bertemu dengan Prof Low Yew Long atas saran seorang teman anak saya yang bekerja di SGH. Prof Low adalah Head of Dept Neurology dan seorang senior consultant .Pada hari itu juga dan keesokan harinya selama 2 hari penuh , Yoreta di SGH mengalami pemeriksaan MRI dan darah komplet dan diulangi lagi EMGnya oleh Prof Low sendir dengan beberapa juniornya. Pemeriksaaan MRI dan darah adalah untuk kemungkinan lain seperti brain damage atau sarcoma/kanker darah. Hasil pemeriksaan EMG yang dilakukannya sendiri menguatkan diagnosa Prof Bob , hanya ada uraian detil yaitu hilangnya motor axon dan de-nervation pada lidah, cervical, thoracic, lumbar paraspinals, dan limbs. Degenerasi pada syaraf2 motorik yang mempersyarafi lidah, otot2 menelan, pernafasan dan tungkai. Prof Low sampaikan bahwa dalam waktu 6 bulan Yoreta akan mengalami kelumpuhan, kesulitan bicara, makan dengan sonde, kesulitan bernafas dan akhirnya meninggal. No medication utk penyakit ini. Kami boleh melakukan upaya apa saja , baik secara tradisional China Medicine, akupuntur, vitamin2 neuro tonic, dsb. Yang jelas no medication for this disease. Beberapa dokter yang kami kenal menggambarkan kerusakan itu bagaikan kabel-kabel yang rapuh sehingga sama seperti kelistrikan dalam mobil, meski batery, ignition, busi semua baik, namun tidak bisa menghidupkan mesin. Perintah dari otak tidak bisa dilaksanakan meski tidak ada kerusakan otak (hasil MRI baik) karena syaraf motorik yang rusak. Seorang dokter lainnya menggambarkan kerusakan syaraf motorik ini bersifat deteriosasi dan degeneratif. Penelitian masih belum tahu sebabnya, seperti tersayat-sayat dan menjadi rusak secara perlahan namun progresif. Bila sel-sel tubuh lainnya mengalami kemunduran pada usia tertentu, namun masih ada pertumbuhan sel-sel baru sebagai pengganti. Dalam kasus MND hal ini idak terjadi. Senior Consultant neurolog Ramani Narayanaswamy di NUS menguatkan diagnosa MND, namun beliau menyarankan obat yang sifatnya blocking dan inipun hanya sementara saja yaitu Rilutec dari Aventis yang di seluruh dunia, satu2nya yang dipakai dan masih terus dalam riset karena menyebabkan gangguan liver dan ginjal yang luar biasa. Kami mencoba selama sebulan namun akhirnya kami hentikan karena hasil lab menunjukkan angka2 merah semua untuk ureum dan kreatinin, disamping itu Yoreta mengalami pusing yang sangat setiap hari. Akhirnya yang dilakukan adalah segala yang kami anggap menyehatkan seperti supplement , vitamin2 neuro tonic, anti oksidan, dan segala therapy seperti akupuntur, hypno therapy, prana, TCM, sinshe, obat China, refleksologi, mengikuti liturgy penyembuhan seperti pastor Yohanes OCarm, Fr. Gino,Ccsr, Frans Doy,pr, pastor dari Filipina dan semua yang penyembuhan kami datangi. Bila bertemu dengan pastor yang dikenalnya karena pernah berkarya di paroki seperti pastor Simon , Frans Doy, Hari Sulistiyo , iapun insist untuk minta berkat dan doa buat orang sakit dari pastor-pastor tersebut. Yang aneh bagi saya adalah dia tidak pernah meminta hal ini kepada ketiga pastor paroki sendiri. Saya tidak tahu alasannya dan tidak pernah menanyakannya. Namun saya yang mendampinginya terus sesudah Yoreta sakit, tahu jawabnya tanpa bertanya, biarlah saya simpan dalam hati saja. Doa kerahiman Ilahi dari Santa Faustina, yaitu doa koronka setiap jam 3.00, rosario pembebasan, novena St. Jude, doa mujizat, dsb kami lakukan terus tak terputus. Waktu 6 bulan telah dilewati, namun Yoreta bagaikan lilin yang habis perlahan dan akan luluh sampai mati oleh nyala apinya yang akhirnya padam sendiri. Dari tangan kanan setengah tahun terakhir merayap kekedua tangan, disertai kesulitan bicara dan menelan, berat badan yang tadinya 70 kg menjadi hanya 50 kg . Menerima komuni karena tidak bisa lagi mengangkat kedua tangan akhirnya dilakukan dengan lidah. Pernah prodiakon yang memberikan tanpa pengertian yang baik karena barangkali hanya tahu memberi komuni diterima dengan tangan, atau menunggu jawaban amin seolah menunda. Akhirnya saya yang menjawab amin. Pernah juga dibentak "telan! telan!". Oh Tuhan ampunilah mereka karena tidak tahu apa yang mereka lakukan karena tidak ditatar dan diajar dengan seharusnya. Atau tidak mempunyai sensitivitas, akhirnya kami selalu duduk di barisan paling depan setiap kali mengikuti perayaan ekaristi di paroki kami. Membuat tanda salib setiap kali berdoa dilakukan dengan cara kepala ditundukkan, demikian juga kalau membuat tanda salib sebelum injil, ia juga membungkukkan badan beserta kepalanya karena tidak berdaya lagi untuk mengangkat kedua tangannya. Latihan koor sampai saat sebelum masuk rumah sakit ia lakukan terus, meskipun suaranya terdengan lirih tidak seperti semula. Yang tidak bisa ia lakukan adalah menelpon atau mengirim SMS kepada para anggota koor supaya datang untuk latihan. Juga ia tidak bisa lagi mempersiapkan map-map lagu yang akan dipakai untuk latihan . Tuhan benar-benar menghancurkan physik, emosi dan jiwanya/human spiritnya. Salah apa saya? Mengapa saya? Mengapa saya mendapat penyakit ini? sepi sendiri sunyi dan sepi pedih dan terluka sedih dan pedih perih dan sengsara tanpa daya dalam kesendirian dalam hening dan sunyi khawatir dan takut tiada pasti yang terjadi oh Lord, give me the ability to overcome the storms in seven oceans the danger of the battle the loneliness in silence the agony of torture the pangs of conscience or regret the pangs of starvation the mental pain of distress and the feeling of desperate Oh Lord , please help me and have mercy on me. (me once at the moment) Empat belas hari di ruang isolasi ICU dengan mulut terganjal selang ventilator dan hidung tersumbat slang sonde, slang infus dengan 3 macam cairan kedalam pembuluh darah. Layar monitor yang memantau konsumsi oxigen, nafas dengan bantuan mesin ventilator dan yang dari nafas sendiri, pulse per menit dari jantung, tekanan darah, dan parameter lainnya. Oh betapa tidak nyaman mulut terbuka terus tertancap tubektomi dari ventilator yang masuk melalui trachea sampai ke ujung bronchi, agar oksigen bisa dipompa kedalam paru-paru. Melalui lubang hidung slang sonde masuk untuk makanan dan minuman. Mulut yang berfungsi makan dan bicara benar-benar di disfungsikan. Sesudah 14 hari ventilator dilepas dan dokter ICU menyatakan ini mujizat, tidak pernah terjadi disini. Tiga hari setiap pagi dalam penantian agar bisa kembali keruang perawatan menanti dengan harap-harap cemas. Setiap pagi aku pergi ke kapel rumah sakit, distu didepan altar kutertelungkup di depan tabernakel yang kutahu ada Sakramen Kudus ditahtakan. Berdoa dan bersyukur kepada Yesus dan juga berdoa kepada Bunda Maria. Dalam kondisi yang penuh dengan penantian dan juga yang memang kami berdua telah lakukan sebelumnya adalah berdoa seperti doa koronka setiap jam 3 siang selama ini , " demi sengsara Yesus yang pedih berbelas kasihlah kepada Yoreta, ya Bapa". Banyak kunjungan dari teman - teman yang juga mendoakan, setiap hari selalu ada yang mendoakan, demikian juga kami dengan anak-anak selalu berdoa dalam setiap kesempatan, baik dalam ruangan ICU maupun di ruang tunggu. Selama di ICU, ia selalu mengenggam rosario kerahiman Illahi, juga rosario dari Lourdes yang biasa ia pakai selama ini dalam doa2nya tergantung di tiang infus. Dalam penghiburanku kepadanya pada hari-hari menjelang keberangkatannya, saya sampaikan biarlah penderitaanmu ini merupakan persembahan pribadi dari dirinya. Empat belas hari dengan ventilator yang tertancap masuk kedalam paru-parunya bagaikan 14 stasi jalan salib Yesus ke Kalvary dan 3 hari penantian sesudahnya; sebagai persembahan pribadi Yoreta kepada Tuhan. Suatu anugerah dan rahmat bagi dirinya untuk dapat mengambil bagian dari penderitaan Yesus untuk menyucikan diri. Tidak ada yang dapat dibandingkan dengan penderitaan Yesus yang luar biasa demi kasihNya kepada manusia ciptaanNya. Atau dibandinkan dengan jalan salib panjang penderitaan Bunda Maria, sejak menerima kabar "gembira" dari Gabriel bahwa ia akan mengandung sebelum menikah dalam usia yang sangat muda, melahirkan Penguasa Dunia di gua tempat hewan dan gembala berteduh, mengungsi ke tanah Mesir dan akhirnya mengikuti Puteranya sampai di kaki salib hanya dengan Yohanes dan Maria Magdalena. (murid-murid lain termasuk Petrus meninggalkanNya). Maria menerima Tubuh yang teraniaya sehabis-habisnya dipangkuannya. Betapa hancur hati Maria, Tubuh dari tubuhku..............Darah dari darahku............teraniaya tak terkira sampai mati oleh bangsa pilihanNya. Kepedihan Maria Bunda Allah yang selalu pasrah dan yang hanya sering menyimpan semuanya dalam hatinya, terhadap semua kehendak Bapa di surga dan kehendak Puteranya sendiri. Kepedihan yang begitu indah digambarkan dalam Pieta-nya Leonardo da Vinci yang pernah kita lihat bersama 2 tahun lalu. Mazmur-mazmur permohonan dan pujian aku lantunkan agar dia juga merasa tenang. Kesadaran Yoreta meski harus terpaku di tempat tidur adalah kesadaran penuh dan meski dengan semua fungsi tubuh yang lemah, namun aku melihat seolah pemulihan dari kedua tangan yang dapat digerakkan dan aku mempunyai harapan bahwa kesehatannya akan pulih. Bisa keluar dari ICU untuk kembali ke afdeling perawatan dan atau untuk kemudian bisa pulang kerumah. Andaikata terjadi seperti diagnosa Prof Lo janganlah terjadi saat ini ya Tuhan, biarlah kami dapat menggunakan sisa hidup kami untuk dapat masih menyatakan kebesaran dan kemuliaanMu ya Tuhan. Betapa saat-saat itu saya merasakan sehagai pasangan adanya kebersamaan dalam pikiran, perasaan, emosi dan segala senses/rasa. Inilah mungkin makna yang terdalam dari sakramen perkawinan, makna dari arti satu tubuh satu darah. Pasangan perkawinan bukan saja lahiriah namun adalah pasangan jiwa atau soul mate yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Oh Tuhan kami merasakan frustrasi, depressi dan distress berkepanjangan sepanjang waktu lebih dari setahun yang lalu. Seolah semua terserabut dari kehidupan kami juga dari anak - anak. Hari-hari dilewati dalam gambaran suram pain dan suffering. Tragedi penyakit yang mengelupaskan kebahagian kehidupan perkawinan dan berkeluarga selama lebih dari 36 tahun oleh 3 kata MND yang merubah segalanya. Mengapa ia yang begitu baik harus menderita sedemikian rupa. Dari kecekatan dan tangan-tangan yang seolah tidak mengenal lelah, Kauhancurkan perlahan-perlahan dengan pasti. Dari kesehatan yang begitu baik mengalami kehancuran secara physik, emosional. dan spiritual, Tuhan apa yang salah, dosa apa yang telah saya lakukan terhadapMu dan terhadap orang lain, dalam keluhannya sekali-kali. Penghiburan datang dari teman-teman dekat, ada yang sekedar basa basi namun banyak yang memang tulus dan menguatkan. Empathi dan simpati diberikan kepada kami setahun terakhir. Kami mencoba dalam keadaan depresi berat menjalani hidup sehari-hari dalam penantian. Apakah memang akhirnya harus ada kurban untuk pemulihan, harus ada kurban sejak bapak Abraham diminta mengorbankan anaknya Ishak, jenang pintu kaum Israel harus diolesi darah agar nyawa anak-anak sulung di tanah Mesir tidak dicabut nyawanya, sejak Ayub yang seolah dicobai dalam iman untuk tetap taqwa dan berbakti dan bersyukur kepada Tuhannya. Apakah mezbah persembahan harus ada kurban darah sejak sejarah bapa bangsa. Namun kami diajar bahwa kurban darah telah diganti dan diambil alih oleh Puteranya sendiri yang menderita habis-habisan karena cintanya yang demikian besar kepada kita manusia, ciptaannya yang sempurna yang merupakan citra Dirinya sendiri. Apakah kami harus dihancurkan agar Tuhan dapat berkarya dalam diri kita, dalam diri sipenderita. Tuhan tahu kami menderita dan Ia juga Bapa nyang meneteskan air mata untuk kita anak-anaknya yang mengalami kepedihan dan menderita. Sebagai orang yang percaya, kami hanya bisa memohon belas kasihnya di masa-masa sulit, berpasrah atas penyelenggaraannya pada saat-saat sulit, merasa kehilangan yang amat sangat dan menyakitkan; dan masih berharap yang terbaik yang diberikanNya kepada kita, karena Ia Allah yang baik dan penuh kasih. Berilah kami keikhlasan karena Engkau - lah yang mempunyai kehidupan. Mungkin kami tidak tahu jawabnya, dan tak akan pernah tahu jawabnya. Para teolog dan bapa gereja mengajarkan tentang rencana Allah bagi si penderita atau orang-orang di sekitar yang bersinggungan dengan si penderita. Kami hanya mencoba mencari jawab yang mungkin juga tidak akah pernah terjawab, ketika Ia mengatakan "Tidak!" atas segala doa permohonan dan pinta kita. Oh Tuhan, ajarlah kami dengan kematian ini tentang kehidupan yang indah. Demikian juga kematian itu sebagai sesuatu yang indah, karena kemah kita di dunia ini dibongkar dan menuju keabadian dalam damai dan sukacita bersamaMu. Meski kami yang ditinggalkan merasa kepedihan yang amat sangat, kami mencoba untuk menerima penyelenggaraanMu tanpa marah dan protest, dan juga mungkin tanpa pernah mengerti. Kami hanya percaya dengan penderitaan dan kepedihan yang Yoreta alami di dunia memurnikan dan menyucikan dia sampai saat dia dijemput para malaikat dan malaikat pelindungnya menghantar ke Rumah Surgawi dimana ada banyak tempat tinggal untuk putera - puteri yang telah dan akan selalu dikasihiNya.Biarlah penderitaan panjang selama ini dan mencapai puncaknya selama 20 hari terakhir di rumah sakit menjadi persembahan kurban Yoreta dalam mencapai Rumah Bapa dengan damai dan suka cita, melewati pulgatory dengan singkat. Karena kerajaan Allah pada saat-saat akhir telah dinikmatinya, selama di rumah sakit dan selama penderitaannya Yoreta tidak pernah mengeluh dan menunjukkan ketakutan Ia pun telah berpasrah kepada yang empunya hidup, Bapa sendiri. Tubuh , jiwa dan rohaninya telah disucikan seperti ajaran kita bahwa kita diciptakan sesuai citra Allah dan di kasihinya. "Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang yang Kautempatkan, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya. Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannyya? Namun Engkau teþlah membuatnya serupa dengan Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat " (Mzm 8 : 4 - 6) (bersambung)

MAP I HAD BEEN THERE

MAP OF VISITORS FROM AROUND THE WORLD SINCE OCTOBER 2007

MARY IMMACULATE, SHINING THE BEAUTY

MARY IMMACULATE, SHINING THE BEAUTY
Immaculada de Concepsiou - Pray with Mary for our sins . Ask God give mercy ang grace. Always honoured and praised every where

MY RELATED SITE FACEBOOK

Hendraboe Tanumihardja's Facebook Profile

Visitors country

free counters

LITTLE HOUSE ON THE VALLEY , ARAULEN BOTANICAL GARDEN , WA

LITTLE HOUSE ON THE VALLEY , ARAULEN BOTANICAL GARDEN , WA
In summer the flowers , in the silence joyful and happiness

A SERENITY AND SANCTUARY

A SERENITY AND SANCTUARY
Invite to pray and contemplation

A PURE SPRING WATER INSIDE GROTTO

A PURE SPRING WATER INSIDE GROTTO
Has continued to flow since 1858 ; he that believeth on Me , out of his belly shall flow rivers of living water

POPE BEFORE THE GROTTO

POPE BEFORE THE GROTTO
Pray with Mary when Jubileum Year 150 years

THE MOTHER OF GOD

THE MOTHER OF GOD
By her apparitions as Our Lady of Guadalupe to Saint Juan Diego

ALL OF THE SAINTS

ALL OF THE SAINTS
When two holly people met

VIA DOLOROSA AT SANCTUARIES LPORDES

VIA DOLOROSA AT SANCTUARIES LPORDES
A lonesome road visited by million of pilgrims

FROM GABATHA TO GOLGOTHA

FROM GABATHA TO GOLGOTHA
Jesu , Joy of man's desiring . Commemoration of Holy Friday in my parish "You are my disciples, if you keep obeying my teachings"

Mary Magdalene

Mary Magdalene
By Gestilenchi

NOTRE DAME BASILICA - PARIS

NOTRE DAME BASILICA  -  PARIS
Mother of Church Diocese of Paris

LIFE IS EXCITING AND CHALLENGING

LIFE  IS  EXCITING  AND CHALLENGING
Filled it with wonder

NOTRE DAME BASILICA - PARIS

NOTRE DAME BASILICA  -  PARIS
Pictured from Seine river, started build in 11th century , Pope Alexander III laid the first stone

TIME IS ETERNITY

TIME  IS  ETERNITY

BASILIQUE IMMACULADE DE CONCEPCIOU - SANCTUARIES LOURDES

BASILIQUE IMMACULADE DE CONCEPCIOU - SANCTUARIES LOURDES
Built as Lady Mary's request to Bernarde

BERNADETTE SOUBIROUS 1844 - 1879 , 18 apparitions of a Lady , Mary

BERNADETTE SOUBIROUS 1844 - 1879 , 18 apparitions of a Lady , Mary
Canonised in 1933 , a miracle : her body incorruptible after death

MARY AT GROTTO WHERE MOTHER OF GOD MET BERNADETTE SOUBIROS in 1858

MARY AT GROTTO WHERE MOTHER OF GOD MET BERNADETTE SOUBIROS in 1858
Eucharist celebration with Sacrament adoration continuously along the day for the glory of God.

CANDLE PROSESSION IN THE FRONT OF BASILIQUE NOTRE DAME SANCTUARY LOURDES

CANDLE PROSESSION IN THE FRONT OF BASILIQUE NOTRE DAME SANCTUARY LOURDES
A very amazing and an undescribed feeling and emotion . Hail Mary for the glory of God

BLESSING - MAY OUR GOD GIVE BLESSING

BLESSING - MAY OUR GOD GIVE BLESSING
And ye will not come to me, that ye might have life.