Pages

Friday, October 15, 2010

KEAJAIBAN KASIH

 
To feel at ease after comforted and solaced by her grand daughter , now my beloved wife at home of Father, our Lord
Posted by Picasa


the beauty of the world
for the beauty of eyes
for the beauty of ears
and beauty of the senses
the beauty of joy
the beauty of love

the agony of pain
the agony of suffering
the agony of pleasure

for the beauty of life
shall be through
the beauty of death?

the agony of pain
feeling to lose and sorrow
starvation of hope and faith
is a journey without end

Mungkin aku terlalu mengeksploitasi kesedihan sehingga setiap hari aku pasti mengenangmu dan aku menangis. Engkau tahu bahwa aku yang kau beri label tidak mempunyai perasaan, karena menurutmu sering tidak memperdulikan perasaan orang. Ternyata lemah. Aku yang merasa kuat dan engkau tahu bahwa aku tidak pernah menangis ( seingatku aku menangis waktu ibuku meninggal pada tahun 1987 ), ternyata mempunyai perasaan. Ternyata sekarang aku masih menangisimu setiap hari. Aku tidak ingin mengexplore kesedihan dengan kepergianmu, namun sekarang aku masih mencari nilai-nilai keajaiban dari kasih, dari iman dan dari harapan. Semoga aku dapat mengatasinya, meski aku sadar memerlukan banyak waktu, mungkin berhasil mungkin tidak namun aku akan berpasrah atas penyelenggaraan dan penyertaan Tuhan. Doakanlah juga, engkau dulu menyatakan selalu berdoa tiap hari untukku dan juga untuk anak-anak. Aku tidak menanyakan apakah engkau juga berdoa untuk dirimu sendiri, namun aku percaya Tuhan yang baik, mengetahui kebutuhan kita tanpa kita minta. Bersyukurlah selalu dan persembahkanlah dirimu untukNya, itu yang Ia minta.
Hampir 2 bulan sudah sejak kepergianmu, banyak teman dan juga anak-anak sangat mengkhawatirkan tentang diriku, mereka semua sangat baik. Syukurlah aku tetap sehat secara physik, meskipun setiap hari aku baru tidur menjelang pagi dan hanya tidur antara dua sampai empat jam saja. Mental juga rasanya aku tahan banting karena biasa menderita sejak usia muda. Kesulitan ekonomi zaman orde lama atau zaman Soekarno, masuk asrama yatim piatu hanya karena ingin bersekolah di kota Bandung dan waktu itu yang ada hanya asrama yatim piatu di kota tsb. Kemudian pindah ke asrama bruderan yang mewah di Jakarta yang dikelola bruder-bruder konggregasi Aloysius. Sekolahku tidak keruan, SD, SMP, dan SMA ku semuanya di dua sekolah. Sejak SMP aku merasa dewasa dan melakukan semua keputusan sendiri , daftas SMA dan masuk universitas dalam memilih jurusan, tanpa konsultasi dengan orang tua dan saudara. Aku memang keras kepala dan kadang maunya sendiri. Daftar 2 universitas utama di jakarta, keduanya diterima. Pilihanku sesuai jurusan yang kuminati ada di universitas yang bergengsi untuk jurusannya.Namun hanya karena harus membayar uang masuk yang sebenarnya jumlah tidak seberapa saat itu harus kutinggalkan dan masuk universitas negeri yang gratis. Kemudian pengalaman-pengalaman traumatis , seperti ditinggal kakak yang diatasku langsung pada usianya yang 26 tahun, empat tahun diatas usiaku oleh karena suatu kecelakaan di suatu pabrik yang sebenarnya tidak perlu terjadi hanya karena investor zaman permulaan orde baru yang ngirit menggunakan mesin dan blower dari Jerman Timur yang murah dan yang minim kwalitas dan mencelakakan banyak anak muda saat itu. Tujuh orangt anak muda, seorang insinyur muda dan 6 orang mekanik hancur terbakar tubuh mereka menjadi arang karena blower yang meledak di hari Sabtu tengah malam. Kejadian yang amat tragis terutama buat diriku saat itu. Lain sekali dengan perusahaan yang kupimpin, dimana investor/owner hanya menggunakan mesin-mesin berkwalitas prima dari Jerman Barat . Tuhan telah menentukan jalan hidupnya. Juga ditinggal ayahku pada usia yang relatip muda. Engkau tahu semuanya itu. Namun aku selalu besyukur akan apa yang Tuhan berikan. Datang ke Jakarta hanya dengan travelling bag berisi beberapa pasang pakaian saja pada usia 18 tahun. Daftar sekolah dan cari kost semuanya kulakukan sendiri, bertemu denganmu pertama kali kuingat pada pesta natal tahun pertama kuliahku. Mungkin yang sakit sekarang ini adalah rohani dan jiwaku, aku merasa imanku tidak ada arti, jangankan iman yang sebiji sesawi, masih jauh dari itu. Seolah aku masih belum rela engkau dipanggil Bapa, yang sebenarnya pasti Tuhan telah melakukan yang terbaik buat kamu. Melepaskan penderitaan dan sakitmu pada tubuh yang fana, dan telah memberimu damai dan kebahagiaan dalam keabadian. Bukankah dia men janjikan "Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal ( Yohn 14 ). Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu".
Aku menulis lagi karena terharu sekali mendapat surat dari tante Yani di Redmond, yang jauhnya belasan ribu mile, lebih dari separuh dunia. Tante yang berumur 92 tahun dengan memori dan kekuatan physik dan mental yang prima. Pasti engkau mengingatnya karena ia adalah ibu dari sahabat keluarga. Kita menemuinya pada bulan Juli yang lalu di rumah sakit karena ia menderita sesak napas sepertimu dan perlu bantuan oxygen. Tiga bulan sebelum kepergianmu.
Isi tulisannya aku kutip lengkap sbb:

Nip Hendra,
Ini tante kirim permen coklat, makan kalu Hendra kesepian,
ini hanya tanda kasih dari tante. Ada kata hiburan buat Hendra hanya sederet saja
"Tante tidak bisa mengambil kesedihanmu,
karena itu tante hanya bisa menemanimu
dalam kesedihanmu, kuatkan imanmu".
Tante selalu dukung doa-doa untuk Hendra sekeluarga. Tulisan tante jelek sekali, maaf ya, moga-moga Hendra bisa baca mengerti. Salam hangat semua dari tante Yani (padahal menurutku tulisannya jauh lebih baik dari kebanyakan anak muda sekarang, dan isinya begitu firm dan tulus menghibur, very touching and comprehend). Aku benar benar merasa
terhibur namun sekaligus juga bersedih karena mengingatmu. Ada banyak rasa sympathy yang diberikan banyak orang kepadamu, tanda kasih dan persahabatan, ada 351 yang mencatatkan namanya di buku tamu. Kebanyakan adalah yang memang mengenalmu. Ada lebih dari 200 orang lebih menghantarmu ke peristirahatanmu yang indah. Ada banyak orang yang hadir pada peringatan 7 dan 40 hari peringatanmu di rumah. Semuanya datang dan bersimpati untukmu yang mempunyai banyak sahabat dari segala lapisan dan juga lapisan umur yang berbeda. Dari yang usia duapuluhan sampai yang sembilan puluhan. Luar biasa, keajaiban kasih dan berelasi. Mungkin engkau juga melihat, betapa seluruh halaman rumah duka saat itu dipenuhi karangan bunga. Selain yang hadir adalah banyak keluarga termasuk dari luar kota : Pati/Bulumanis, Kudus, Surabaya, Kediri, Bandung, Salatiga, Pemalang/Randudongkal, Purwokerto dan juga dari kampungku Pamanukan; semuanya memerlukan datang untuk menghormatimu. Teman - teman mu sejak menghantar anak - masa TK dan SD pergi sekolah , sesama mantan perawat, satu wilayah, satu paroki dan juga para teman mantan prodiakon banyak yang datang dan ikut menghantarmu ke peristirahatanmu yang abadi. Teman-teman termasuk teman-teman anakmu dan dari keluarga yang dari Zoetermeer, California, Arizona, New York, dan Sydney menyampaikan ikut berduka baik melalui telpon dan surat dan ada juga mengirim karangan bunga ; teman-teman anakmu yang juga mengenalmu dari Singapore, dan Perth juga khusus datang untukmu. Waktu pemakamanmu begitu banyak anak-anak hadir, kebanyakan dari keluarga tetapi aku lihat dari beberapa teman anak-anak kita membawa anaknya disertai susternya, sesuatu yang jarang terjadi saat pemakaman.Kau ingat tante Yasim yang tua dan sakitan itu yang dulu sering kaukunjungi, menelpon nyatakan belasungkawa. Ibu Sihombing dan ibu Sutikno yang tua dan jalan juga sudah susah menggunakan tongkat menengokmu di rumah duka. Betapa banyak sahabatmu, dan aku teringat juga akan sepasang anak muda yang mendapat kesulitan dari ketua lingkungannya untuk mendapat surat pengantar perkawinan karena dianggap tidak aktif di lingkungannya, kau ajak menjadi anggota koor. Ketika seorang warga lingkungan yang hendak mengawinkan anaknya mendapat informasi dari sekretariat paroki seolah ada tarif yang sekian nilainya , engkau yang langsung telpon untuk mempertanyakannya. Engkau pernah curhat kepada dokter gigimu pada bulan-bulan terakhirmu bahwa engkau merasa tidak berguna dan bercerita sambil menangis . Tidak , engkau telah berbuat banyak untuik anak-anak dan keluarga, untuk orang lain yang kaukenal dan melakukannya semua dengan tulus. Engkau dulu bersama Roosye dan Hong sering menggunakan waktu sesudah urusan keluarga selesai untuk mengunjungi orang-orang tua dan sakit di wilayah kita, atau kadang mengantar mereka untuk berobat seperti ke pastor Somar, dsb. Di sekolah dulu bila pulang sekolah engkau selalu mengajak orang lain dan menghantarkannya kerumahnya meskipun masuk-masuk seperti ke gang Edi, yang bersangkutan rupanya sekarang telah melupakannya. Kalau ada kesempatan pulang dari gereja engkau selalu berusaha mengajak ibu- ibu tua dan menghantarkannya kerumahnya meski masuk gang. Dalam setiap kepanityaan engkau selalu terlibat dan selalu berurusan dengan seksi repot, konsumsi. Semua umat di wilayah seolah tahu, urusan konsumsi pasti Yoreta. Engkau bukannya tidak berguna, tetapi telah berbuat banyak dengan dan terhadap orang lain dan juga keluarga. Ada banyak hal lainnya yang tak dapat kuceritakan semuanya.
Juga ada hal lain yang sifatnya misconduct atau menyalahi kepatutan dan menjadi rumour terutama ibu - ibu, engkau bereaksi, padahal orang lain banyak yang tidak perduli. Mungkin ukuranmu lain dengan ukuran dari kebanyakan kita dalam menanggapi sesuatu kejadian.
Kau ingat , terakhir engkau banyak lupa juga juga terhadap temanmu yang lama tidak bertemu, juga dokter yang mengobatimu secara prana. Padahal dia adalah kenalanmu sebelum kita menikah dan juga menghadiri perkawinan kita. Anak muda yang kau ajak ikut koor tersebut kemudian minta kita menjadii saksi perkawinannya waktu sakramen. Betapa seringnya kita menjadi saksi perkawinan termasuk dari keluarga. Aku rasa lebih dari tujuh kali kita pernah menjadi saksi sakramen perkawinan. Engkau pernah kutanya dan banyak tidak mengingatnya lagi.
Oh ya, teringat sakramen aku merenung, bahwa Tuhan memberikan rahmat karunia melalui sakramen ini, aku rasakan semuanya dalam penderitaan-penderitaanmu. Penderitaanmu adalah penderitaanku, kepedihanmu adalah kepedihanku. Tuhan benar-benar memberikan pasangan jiwa, seorang soul mate seperti Tuhan memberikan Adam seorang Hawa, seperti Tuhan telah memberikan kita semua malaekat pelindung (bukan mengecilkan mereka yang tidak atau belum menikah karena sesuatu hal). Tidaklah salah kalau ada suatu phrase "swarga nunut naraka katut". Ada banyak bencana kalau karunia sakramen ini tidak kita hayati dan sadari, sebaliknya ada keselamatan disini, tanda suatu sakramen.
Bunga kemboja besar yang berwarna putih mungil telah bermekaran, engkau dulu mempertanyakan mana bunganya, sayang engkau tidak melihatnya. Demikian juga bunga ungu liar yang kautanam masih bermekaran. Bunga santan dan kemuning, nona makan sirih, dan melati , kemboja merah dan water lily, semuanya bermekaran tiap hari. Hanya cabai merah tidak berbuah lagi. Merana seolah tahu tuannya telah pergi. Dalam keabadian engkau pasti tahu, dalam keabadian engkau melihat semuanya, dan engkau pasti tersenyum, sedangkan aku masih melihat semuanya dengan kepedihan yang seolah tak berujung (in search of healing).

1 comment:

Anonymous said...

God is certainly all powerful and all loving; one of the reasons there is suffering is that his people have violated his law or gone against his will, and he is bringing suffering upon them to force them to return to him and lead righteous lives. This kind of explanation works well so long as it is the wicked who suffer. But what about the wicked who prosper while the ones who try to do what is right before God are wracked with interminable pain and unbearable misery? How does one explain the suffering of the righteous? For that, another explanation needs to be used (for example, that all will be made right in the afterlife—a view not found in the prophets but in other biblical authors). And so it goes.

MAP I HAD BEEN THERE

MAP OF VISITORS FROM AROUND THE WORLD SINCE OCTOBER 2007

MARY IMMACULATE, SHINING THE BEAUTY

MARY IMMACULATE, SHINING THE BEAUTY
Immaculada de Concepsiou - Pray with Mary for our sins . Ask God give mercy ang grace. Always honoured and praised every where

MY RELATED SITE FACEBOOK

Hendraboe Tanumihardja's Facebook Profile

Visitors country

free counters

LITTLE HOUSE ON THE VALLEY , ARAULEN BOTANICAL GARDEN , WA

LITTLE HOUSE ON THE VALLEY , ARAULEN BOTANICAL GARDEN , WA
In summer the flowers , in the silence joyful and happiness

A SERENITY AND SANCTUARY

A SERENITY AND SANCTUARY
Invite to pray and contemplation

A PURE SPRING WATER INSIDE GROTTO

A PURE SPRING WATER INSIDE GROTTO
Has continued to flow since 1858 ; he that believeth on Me , out of his belly shall flow rivers of living water

POPE BEFORE THE GROTTO

POPE BEFORE THE GROTTO
Pray with Mary when Jubileum Year 150 years

THE MOTHER OF GOD

THE MOTHER OF GOD
By her apparitions as Our Lady of Guadalupe to Saint Juan Diego

ALL OF THE SAINTS

ALL OF THE SAINTS
When two holly people met

VIA DOLOROSA AT SANCTUARIES LPORDES

VIA DOLOROSA AT SANCTUARIES LPORDES
A lonesome road visited by million of pilgrims

FROM GABATHA TO GOLGOTHA

FROM GABATHA TO GOLGOTHA
Jesu , Joy of man's desiring . Commemoration of Holy Friday in my parish "You are my disciples, if you keep obeying my teachings"

Mary Magdalene

Mary Magdalene
By Gestilenchi

NOTRE DAME BASILICA - PARIS

NOTRE DAME BASILICA  -  PARIS
Mother of Church Diocese of Paris

LIFE IS EXCITING AND CHALLENGING

LIFE  IS  EXCITING  AND CHALLENGING
Filled it with wonder

NOTRE DAME BASILICA - PARIS

NOTRE DAME BASILICA  -  PARIS
Pictured from Seine river, started build in 11th century , Pope Alexander III laid the first stone

TIME IS ETERNITY

TIME  IS  ETERNITY

BASILIQUE IMMACULADE DE CONCEPCIOU - SANCTUARIES LOURDES

BASILIQUE IMMACULADE DE CONCEPCIOU - SANCTUARIES LOURDES
Built as Lady Mary's request to Bernarde

BERNADETTE SOUBIROUS 1844 - 1879 , 18 apparitions of a Lady , Mary

BERNADETTE SOUBIROUS 1844 - 1879 , 18 apparitions of a Lady , Mary
Canonised in 1933 , a miracle : her body incorruptible after death

MARY AT GROTTO WHERE MOTHER OF GOD MET BERNADETTE SOUBIROS in 1858

MARY AT GROTTO WHERE MOTHER OF GOD MET BERNADETTE SOUBIROS in 1858
Eucharist celebration with Sacrament adoration continuously along the day for the glory of God.

CANDLE PROSESSION IN THE FRONT OF BASILIQUE NOTRE DAME SANCTUARY LOURDES

CANDLE PROSESSION IN THE FRONT OF BASILIQUE NOTRE DAME SANCTUARY LOURDES
A very amazing and an undescribed feeling and emotion . Hail Mary for the glory of God

BLESSING - MAY OUR GOD GIVE BLESSING

BLESSING - MAY OUR GOD GIVE BLESSING
And ye will not come to me, that ye might have life.