HENDRA TANOEMIHARDJA"S area of contemplation
To write down everything just owned by human to aware our existence, transcendent our thought and therefore to differentiate us with another creatures, included creatures as angels and demons. And our Father made us inferior only to Himself.
AREA OF CONTEMPLATION WITH AWARENESS THAT GOD ALWAYS LOVE AND NEVER ABANDON US.
Lorem ipsum dolor sit dicatum animum explorant plena dilectione Dei notitia , et non derelinquas nos semper.
Tuesday, August 12, 2008
THE GOOD SHEPHERD
JADIKANLAH KAMI GEMBALA BAIK
I am the good shepherd.
The good shepherd lays down
his life for the sheep.
I myself will look after
and tend my sheep. ...
The lost I will seek out,
the strayed I will bring back,
the injured I will bind up,
the sick I will heal.
Gembala baik adalah perikop yang ditemulkan dalam Joh 10 : 1 -21 , dimana Yesus meenggunakan perumpamaan diriNya sebagai gembala baik yang mengabdikan seluruh hidupNya bagi domba - doMbanya . Sama seperti dalam Mazmur 23 dimana Allah digambarkan sebagai Gembala Baik yang membaringkan kita di rumput yang hijau, dst....Yesus menurut Yohanes mengulang kembali gambaran tentang Allah sebagai Gembala Baik.
Diskusi mengapa Yohanes menggunakan perumpamaan domba dan gembala sebagai suatu perikop penggembalaan yang khas Yohanes (tidak seperti pada injil sinoptik lainnya), berangkat dari keadaan bagaimana para pemuka seperti para imam dan juga orang - orang Pharisi yang begitu payah dalam membawa umat Yahudi kepada Allah. Lebih - lebih bila perumpamaan ini didahului dengan percakapan orang buta , orang Pharisi dan Yesus sendiri (Yoh 9 : 35 - 41). Seluruh konteks dari perumpamaan dan percakapan diatas, Yohanes ingin menggambarkan dan meyakinkan kita bahwa Yesus adalah Tuhan sendiri.
Dari dahulu tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang dapat memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 9 :33.
Aku percaya Tuhan!. Lalu ia sujud menyembahnya. Kata Yesus:¡±Aku datang kedalam dunia untuk menghakimi, supaya barang siapa tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barang siapa yang dapat melihat menjadi buta. Kata-kata itu didengar orang Pharisi. Apakah itu juga berarti kami juga buta?(Yoh 9: 38 - 40).
Kedegilan orang Pharisi yang tidak mau menerima Yesus sebagai Allah, ketakutan akan kehilangan pengaruh dan posisi mereka dalam masyarakat Yahudi membutakan mereka untuk dapat menerima Yesus sebagai Allah. Semoga dalam kehidupan actual kita sekarang sebagai orang - orang buta, mendapat belas - kasihan Tuhan untuk tidak dibimbing oleh juga orang ¨C orang yang buta. Sehingga tidak ada kemajuan dalam kehidupan spiritual kita.
I am the good shepherd. The good shepherd lays down his life for the sheep.
Apakah gembala hirarki sudah memberikan figure panutan dari para gembala kecil yang awam dan bukan bagian dari hirarki seperti para pengurus lingkungan, ketua seksi, dst dalam paroki kita? Jawabannya bukanlah seperti yang dalam wacana habitus baru, ataupun PA/PI yang diformulasikan dan diarahkan sekedar pengisi APP, Bulan KS , ataupun Masa Advent. Ataupun dalam seminar - seminar atau rapat - rapat. Juga semoga bukan sekedar permohonan , doa, dan seruan "jadikanlah kami gembala baik". Semoga tidak terjadi pernyataan biar saja nyebrang, kita tidak butuh kwantitas tapi butuh umat katolik yang berkwalitas ( kwalitas apanya ???) dari khotbah seorang pastur. Namun dalam perilaku keseharian para gembalalah, memimpin dengan perbuatan, to lead by example and doing bukan sekedar kata-kata; maka penggembalaan umat dibantu para gembala kecil menjadi manifestasi gembalaan Kristus sendiri. Menjadi suatu persaudaraan atau komunitas para sahabat Yesus, sebagaimana spiritualitas yang ditanamkan oleh Ignatius sendiri. Compania Iesu. Tapi bagi para gembala kecil ,baik juga kita kembalikan kepada kitab suci,ketika Paulus menulis kepada Timoteus(1Tim3: 1-7)
Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah. "Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
Semoga gembala baik bukan hanya sekedar wacana di KAJ.
AD MAIOREM DEI GLORIAM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MAP I HAD BEEN THERE
- View my profile
- Create your own travel map or travel blog
- Travel Info at TripAdvisor
No comments:
Post a Comment