Rembrandt and The Prodigal Son
The Prodigal Son, also known as the Lost Son, is one of the best known parables of Jesus. It appears only in the Gospel of Luke, in the New Testament of the Bible. By tradition, it is usually read on the third Sunday of Lent. It is the third and final member of a trilogy, following the Parable of the Lost Sheep and the Parable of the Lost Coin. The story is found in Luke 15:11-32. Jesus tells the story of a man who has two sons. The younger demands his share of his inheritance while his father is still living, and goes off to a distant country where he "waste[s] his substance with riotous living", and eventually has to take work as a swine herder (clearly a low point, as swine are not kosher in Judaism). There he comes to his senses, and determines to return home and throw himself on his father's mercy. But when he returns home, his father greets him with open arms, and hardly gives him a chance to express his repentance; he kills a fatted calf to celebrate his return. The older brother becomes jealous at the favored treatment of his faithless brother and upset at the lack of reward for his own faithfulness. But the father responds:
"Son, thou art ever with me, and all that I have is thine. It was meet that we should make merry, and be glad: for this thy brother was dead, and is alive again; and was lost, and is found" (Luke 15:32)
Betapa kasih dan pengampunnya seorang bapa terlukis dalam Lukas dan lukisan diatas mungkin menggambarkan dengan baik. Mata yang pasti memancarkan cahaya batin yang jauh tersembunyi dan memancarkan keindahan dan kelembutan . Figur Allah melalui Bapa yang tak akan memberikan ular pengganti telur, yang menjagai semalaman dengan penuh pengharapan saat kelahiran sang putra, yang menjaga dan melindungi dari mara bahaya ,
dan berusaha mencukupi segala kebutuhannya. Betapa pengampunnya Allah terhadap ciptaannya, juga dilakukanNya terhadap Kain yang telah membunuh Habel. Satu - satunya saudara yang dimiliki , telah dibunuh Kain sebagai laku yang ekstrem dari kejahatan dan manifestasi kedurjanaan manusia yang cenderung berdosa.
Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapanMu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barang siapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku. Firman Tuhan kepadanya: Sekali-kali tidak! Barang siapa yang membunuh Kain, akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat. Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barang siapapun yang bertemu dengan dia (Kej 4 : 14 - 15)
Allah sebagai Bapa yang baik, memberikan yang terbaik kepada si anak hilang dan juga terhadap Kain. Kasih dan pengampunan jauh lebih besar dari pembalasan da hukuman.
Oleh karena itu kalau hanya "Nyontek" dan lalu mati saat itu, anak - anak tidak usah ditakut - takuti masuk neraka ( khotbah seorang pastor bahwa yang nyontek, saat itu mati pasti masuk neraka ). Nyontek adalah produk budaya bangsa yang tidak jujur, menggampangkan permasalahan , pendidik yang tidak mempunyai integritas, orang tua dan lingkungan yang toleran dan juga tidak jujur. Dan sejumlah daftar panjang dari budaya di sekitar kita.
HENDRA TANOEMIHARDJA"S area of contemplation
To write down everything just owned by human to aware our existence, transcendent our thought and therefore to differentiate us with another creatures, included creatures as angels and demons. And our Father made us inferior only to Himself.
AREA OF CONTEMPLATION WITH AWARENESS THAT GOD ALWAYS LOVE AND NEVER ABANDON US.
Lorem ipsum dolor sit dicatum animum explorant plena dilectione Dei notitia , et non derelinquas nos semper.
Monday, August 11, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MAP I HAD BEEN THERE
- View my profile
- Create your own travel map or travel blog
- Travel Info at TripAdvisor
No comments:
Post a Comment